“Harta Rp109 Triliun: Rahasia Jarang Sedekah”

by -12 Views

Donald Trump secara resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada Senin (20/1/2025) waktu setempat. Ini menandai kembalinya Trump ke Gedung Putih setelah sebelumnya menjabat sebagai penguasa Amerika Serikat periode 2016-2020. Meskipun dikenal sebagai presiden terkaya dengan harta senilai US$8,7 miliar atau sekitar Rp109 triliun, Trump juga dikenal sebagai salah satu miliarder paling pelit. Sejak berkarier sebagai pengusaha sejak 1968, Trump memiliki yayasan amal bernama Donald J. Trump Foundation yang didirikan pada tahun 1987. Namun, fakta yang diungkap oleh sejumlah pihak menyebut Trump sebenarnya tidaklah dermawan seperti yang dibayangkan banyak orang.

Laporan The New York Times pada tahun 2016 mengungkap bahwa Trump lebih bersikap pelit daripada dermawan. Pernah terjadi saat seorang alumni Akademi Militer New York meminta sumbangan kepadanya namun ditolak dengan tegas. Trump juga pernah menolak bantuan kepada sekolah lamanya yang tengah terlilit utang. Trump Foundation juga digunakan sebagai medio untuk mempromosikan dirinya sendiri, bukan untuk kegiatan filantropi. Hal ini membuatnya didakwa oleh Jaksa Agung New York pada tahun 2018 dengan tuduhan menggunakan yayasan sebagai alat kampanye diri.

Selain sifat pelit, Trump juga dikenal sebagai miliarder yang tidak taat bayar pajak. Laporan dari The New York Times pada tahun 2020 mengungkap bahwa Trump sengaja menghindari bayar pajak dengan cara memanfaatkan catatan kerugian untuk mengurangi pajak yang harus dibayar. Praktik ini dilakukan sebelum dan bahkan saat Trump menjabat sebagai presiden. Ini menunjukkan bahwa meskipun memiliki kekayaan yang besar, Trump cenderung menghindari kewajiban pajaknya.