“Perusahaan Jumbo Tebar Dividen dari Bumi RI: Penemuan Menjanjikan”

by -9 Views

Perusahaan terbesar dunia, Kongsi Dagang Hindia Timur atau Verenigde Oostindie Compagnie (VOC), membagikan keuntungan bisnisnya menggunakan barang-barang tak terduga. VOC sukses memonopoli perdagangan rempah dari Nusantara, membuat mereka sangat berjaya dalam menguasai ekonomi dan politik. Meskipun literatur modern menyebut valuasi VOC sebesar US$8,2 triliun, penulis Lodewijk Petram menolak klaim ini dengan menyebut nilai sebesar US$1 miliar. Sebagai perusahaan terbuka pertama di dunia, VOC memberikan keuntungan kepada para pemodal sebesar 75% dari nilai nominal saat mereka berinvestasi. Perusahaan ini menggantikan pasar modal modern saat itu dan membagikan keuntungan berupa bumbu dapur atau rempah-rempah, sebagai hasil dari eksploitasi mereka terhadap Indonesia pada masa penjajahan.

Meskipun rempah-rempah tersebut adalah komoditas berharga, praktik ini malah membuat harga pasar di Amsterdam terpengaruh. Para pemodal VOC menjual kembali bumbu dapur tersebut, menyebabkan harga jatuh. Untuk mengatasi masalah ini, VOC akhirnya mulai membagikan keuntungan dalam bentuk uang tunai pada tahun 1646. Perubahan ini dilakukan setelah kerugian akibat pembagian rempah-rempah. Melalui kejadian ini, VOC belajar dari kesalahannya dan memperbaiki model pembagian keuntungan.