Tinggal di luar negeri sering dianggap sebagai cara untuk memperbaiki kehidupan bagi banyak orang. Banyak orang Indonesia sukses di luar negeri setelah mengalami kesulitan hidup di Tanah Air. Salah satu kisah menginspirasi adalah tentang seorang pengusaha kaya di Belanda bernama Saiman, yang dulunya bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) di Indonesia.
Kisah Saiman terjadi pada tahun 1919 saat Indonesia masih di bawah penjajahan Belanda. Saat itu, ART biasanya bertugas untuk mengurus rumah tangga orang Belanda kaya. Meskipun tidak mudah, relasi antara majikan dan pembantu tidak selalu buruk. Sejarawan Harry. A Poeze bahkan mencatat bahwa banyak pembantu dari Hindia Belanda dibawa ke Belanda.
Salah satu pembantu yang beruntung adalah Saiman. Bersama istrinya, Soedijrah, Saiman diajak ke Belanda pada tahun 1919. Meskipun majikan hendak pulang ke Jawa, Saiman dan Soedijrah memilih untuk tinggal di Belanda dan memulai kehidupan baru. Mereka bekerja di Restoran Twed dan akhirnya membuka restoran sendiri, “Roemah Senengati”, yang menjual makanan khas Indonesia.
Restoran mereka menjadi terkenal di Den Haag karena kualitas masakan dan pelayanan yang baik. Restoran Saiman menjadi tempat perkumpulan yang populer bagi berbagai kalangan, seperti pekerja, pelajar, dan wisatawan. Keberhasilan mereka dalam mengelola restoran dengan standar manajemen Eropa membawa keberuntungan bagi Saiman, yang dulunya hanya seorang ART di Indonesia.