Negara-negara di seluruh dunia terus berupaya untuk melakukan efisiensi anggaran sebagai langkah dalam mewujudkan program kerja atau menghadapi situasi krisis dan tantangan zaman. Di Indonesia, Presiden Prabowo Subianto telah melakukan efisiensi anggaran guna mendukung program Makan Bergizi Gratis dan membiayai Danantara. Pos-pos anggaran yang dianggap tidak memiliki urgensi besar di Kementerian/Lembaga dipotong sebagai bagian dari langkah efisiensi ini.
Negara tetangga, Malaysia, juga pernah mengambil langkah efisiensi anggaran dengan cara memotong gaji pejabat untuk memastikan tidak ada yang dikorbankan dari rakyat. Perdana Menteri Mahathir Mohamad memimpin kebijakan ini pada periode kepemimpinannya. Langkah tersebut diambil dalam upaya keluar dari krisis ekonomi dan efisiensi belanja anggaran. Mahathir sendiri memotong gajinya dan juga memotong fasilitas khusus serta tunjangan untuk menteri, wakil menteri, dan sekretaris parlemen.
Tindakan efisiensi anggaran ini diambil untuk mencegah dampak yang dirasakan oleh masyarakat dan mengarah pada kesejahteraan rakyat. Mahathir melihat perlunya perbaikan ruang-ruang publik yang terbengkalai dan memotong gaji pejabat sebagai langkah awal. Kebijakan ini berlangsung selama beberapa tahun dan membantu Malaysia keluar dari krisis ekonomi lebih cepat.
Selain pemotongan gaji pejabat, Malaysia juga melibatkan sektor swasta dengan rencana pemotongan gaji eksekutif perusahaan agar sesuai dengan keuntungan. Beberapa langkah lain yang diambil termasuk pemotongan belanja anggaran, larangan perjalanan dinas ke luar negeri, dan pengurangan gaji anggota parlemen serta birokrat senior. Semua langkah ini dilakukan dalam upaya mengatasi krisis ekonomi dengan efektif.
Mahathir Mohamad berhasil menjalankan kebijakan efisiensi anggaran ini selama beberapa periode kekuasaan, termasuk saat krisis ekonomi yang memukul Malaysia pada tahun 1997-1998. Keputusannya untuk menolak bantuan dari IMF dan fokus pada langkah-langkah efisiensi anggaran membantu negaranya pulih lebih cepat dari krisis ekonomi. Langkah-langkah ini menunjukkan pentingnya efisiensi anggaran dalam menghadapi situasi krisis dan tantangan ekonomi.