Pendidikan di Indonesia selalu menjadi perhatian utama dalam upaya terus meningkatkan kualitasnya. Sejarah mencatat bagaimana guru-guru Indonesia diminta pergi ke Malaysia 58 tahun yang lalu untuk membantu dalam pengembangan sistem pendidikan di negara tetangga tersebut. Pada dekade 1960-an, Indonesia sudah memiliki sektor pendidikan yang maju, dengan banyak kampus dan institusi pendidikan yang menghasilkan lulusan berkualitas. Kualitas pendidikan Indonesia menjadi daya tarik bagi Malaysia yang baru merdeka dan ingin membangun sistem pendidikan yang inklusif untuk memajukan pendidikan etnis Melayu.
Dengan keterbatasan sumber daya manusia, Malaysia meminta bantuan guru-guru Indonesia untuk mengajar di negara mereka. Hal ini juga dipandang sebagai langkah positif dalam hubungan diplomatik antara kedua negara. Mulai tahun 1969, guru-guru Indonesia mulai diberangkatkan ke Malaysia untuk mengajar di berbagai sekolah dan perguruan tinggi. Mereka tidak hanya mengajar mata pelajaran ilmiah, tetapi juga membantu dalam melatih kemampuan berbahasa Melayu pada penduduk Malaysia.
Selain mengirim guru, Indonesia juga menerima mahasiswa Malaysia untuk belajar di kampus-kampus lokal, dengan harapan agar pengalaman belajar di Indonesia bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Malaysia. Proses pertukaran tenaga pendidik antara kedua negara berhenti pada tahun 1980-an, ketika Malaysia sudah mampu melaksanakan sistem pendidikan secara mandiri. Ini menunjukkan bagaimana kerjasama di bidang pendidikan antara Indonesia dan Malaysia telah memberikan manfaat positif bagi kedua negara dalam hal pengembangan sektor pendidikan.