Johann Zarco, pemenang MotoGP Prancis, berharap kemenangan mengejutkan di Le Mans akan membantunya naik kelas dari LCR ke tim pabrikan Honda pada MotoGP 2026. Zarco menyatakan keinginannya untuk menjadi pembalap pabrikan, meskipun Lucio Cecchinello, bos LCR, berpendapat sebaliknya. Zarco percaya bahwa kemenangan ini bisa meningkatkan peluangnya untuk mendapatkan kursi tim pabrikan, dengan diskusi positif bersama Honda dan dukungan dari LCR. Keberhasilan Zarco di Le Mans menandai langkah signifikan dalam kariernya sebagai pembalap pabrikan Jepang yang sedang menanjak.
Kemenangan Zarco di GP Prancis merupakan yang pertama bagi Honda dalam dua tahun terakhir, dengan Zarco memimpin perolehan poin dengan 72 poin. Pembalap Italia Luca Marini, pembalap Honda berikutnya, mengumpulkan 37 poin, sementara rekan setimnya, Joan Mir, hanya mengoleksi 12 poin. Zarco kemungkinan akan menggantikan Marini jika dipanggil ke tim pabrikan pada 2026. Kemenangan Zarco di kandang sendiri menjadi sorotan utama dalam kariernya, menunjukkan prestasi dan kebanggaannya sebagai pembalap Prancis.
Zarco juga menepis spekulasi bahwa kehadiran ibunya menyaksikan kemenangannya adalah jimat keberuntungan. Zarco menyatakan kebahagiaannya dalam meraih kesuksesan di GP Prancis, tanpa mengaitkan itu dengan kepercayaan takhayul. Kehadiran orang tua Zarco di Le Mans juga menjadi momen istimewa baginya. Semangat dan dukungan keluarga menjadi hal penting bagi Zarco dalam perjalanan karier balapnya. Kabar baik dari kemenangan Zarco adalah angin segar bagi MotoGP dan para penggemarnya, menandai langkah penting dalam kariernya sebagai pembalap elit di MotoGP.
