Pada gelaran World Expo 2025 Osaka, UMKM Indonesia berhasil menarik perhatian investor dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) pada forum bisnis di Paviliun Indonesia. Empat UMKM yang terlibat dalam kesepakatan tersebut adalah Aranaspice, Wastraloka, Agung Bali, dan Joglo Ayu Tenan. Total nilai investasi keempat MoU tersebut mencapai Rp5,8 miliar dengan tambahan pendirian kantor representatif Sila Tea senilai Rp20 miliar.
Menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi, Indonesia memiliki potensi besar sebagai pasar strategis bagi bisnis halal. Indonesia sedang membangun ekosistem yang menggabungkan prinsip halal dan keberlanjutan untuk menciptakan gaya hidup etis, inklusif, dan relevan secara global. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, juga mengungkapkan komitmen Bank Indonesia dalam membuka kerjasama untuk memfasilitasi produk halal Indonesia masuk ke rantai pasok global. Bank Indonesia juga melibatkan sekitar 50 UMKM binaan untuk menampilkan produk unggulan dari seluruh daerah di nusantara.
Kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia dan Jepang juga mendukung peluang kerja sama di berbagai sektor. Sekretaris Jenderal ASEAN-Japan Centre, Kunihiko Hirabayashi, menekankan pentingnya kerjasama antara kedua negara dalam memperluas hubungan dan memperluas semangat hijau yang dibagikan. Diskusi panel yang diadakan di akhir forum bisnis membahas peluang pertumbuhan UMKM Indonesia di pasar global dengan menggabungkan tradisi, inovasi, nilai etis, dan prinsip keberlanjutan. Pengurus Paviliun Indonesia, Rosy Wediawaty, berharap forum tersebut dapat membantu Indonesia menjadi pusat halal global untuk mendukung transformasi ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.