Pagi itu, langit kota Salem, Massachusetts, masih dibalut kabut musim dingin saat Charles Mosem Endicott, kapten berusia 38 tahun, berdiri di atas geladak kapal Friendship. Dia akan menjalankan misi penting ke Aceh, salah satu pusat perdagangan rempah-rempah dunia. Meskipun Aceh bukan bagian dari koloni Hindia Belanda, Endicott tetap melanjutkan pelayaran meski perairan Aceh rawan pembajakan. Pada akhirnya, kapalnya diserang dan direbut, menyebabkan kerugian besar. Tidak lama setelah kejadian tersebut, Presiden AS Andrew Jackson marah dan memerintahkan serangan balik dengan mengirim kapal perang USS Potomac dan 300 tentara. Di serangan lanjutan, 450 orang Aceh tewas, mengungkapkan bahwa serangan pertama dipicu oleh praktik dagang culas para pedagang AS sebelumnya.à¤żUltimatum UITextView:Kejadian di Kuala Batu memunculkan serangkaian perubahan global yang berdampak pada kondisi masa kini.
Serangan Kapal Dagang Menimbulkan Ketegangan, AS Kirim Pasukan ke Aceh
