Yayasan Paseban Hadirkan Konservasi Sebagai Gerakan Bersama

by -76 Views

Hari itu, lantai dua Blok 4 Gedung Manggala Wanabakti dipenuhi oleh semangat para pegiat alam. Bukan hanya perayaan, melainkan juga langkah baru Yayasan Paseban yang menandai tahun pertamanya sekaligus meresmikan kantor pusat mereka. Yayasan ini dikenal fokus pada pelestarian alam serta edukasi berkelanjutan di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat.

Tokoh-tokoh pemerintah seperti Staf Khusus Menteri Kehutanan, Andi Saiful Haqdan, hingga Kepala BP2SDM, Indra Exploitasia, turut hadir memberikan dukungan nyata terhadap visi dan kerja nyata Yayasan Paseban. Kolaborasi ini mempertegas pentingnya sinergi antara lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah demi tercapainya tujuan konservasi nasional.

Andy Utama, pendiri dan juga Ketua Pembina Yayasan Paseban, membagikan refleksi perjalanan selama setahun terakhir. Ia menyampaikan, sebanyak 17.000 pohon lokal serta endemik Jawa Barat berhasil ditanam bersama tim yang berdedikasi tinggi. Andy menyoroti peran penting staf serta ranger di lapangan yang menjaga setiap pohon agar tumbuh dengan baik.

Teknologi juga ambil bagian dalam upaya pelestarian yang dilakukan oleh yayasan. Inovasi tagging dan pemetaan pohon secara digital memudahkan proses pemantauan dan perawatan. Dengan terhubung pada Google Earth, setiap data pertumbuhan pohon dapat diakses secara transparan dan real-time. Bagi Andy, setiap batang pohon tidak hanya bernilai ekologi tapi juga emosional, karena ditanam dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

Selain penghijauan, upaya lain yang tengah dilaksanakan adalah pengembangan program penangkaran burung asli Jawa Barat tanpa tujuan komersial. Program ini sudah mendapat persetujuan resmi dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, menandakan langkah legal dan profesional dalam menjaga spesies lokal. Rencananya, spesies burung hasil penangkaran akan dilepasliarkan agar ekosistem di wilayah Megamendung semakin kaya.

Dalam kesempatan tersebut, sambutan dari pejabat yang hadir memberi tambahan semangat. Andi Saiful Haq mengingatkan bahwa perusakan lingkungan harus dihadapi bersama. Ia mengutip kata-kata Pramoedya Ananta Toer untuk menegaskan bahwa segala kerusakan akibat ulah manusia dapat diatasi oleh manusia juga, asalkan ada tekad dan aksi nyata.

Sementara itu, Wiratno, mantan Dirjen KSDAE, mengapresiasi pencapaian Yayasan Paseban sebagai prestasi penting. Wilayah Megamendung, titik fokus kegiatan yayasan, merupakan bagian vital dari kawasan biosfer Cibodas dan memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Target awal yakni 10.000 pohon telah terlampaui menjadi 17.000 pohon, mengelola lahan kolaborasi dengan Perum Perhutani seluas 276 hektar. Upaya ini menjadi warisan lingkungan serta budaya yang penting bagi generasi Indonesia di masa depan.

Momen ulang tahun yayasan ini membuktikan bahwa konservasi alam menuntut lebih dari sekadar statistik: dibutuhkan inovasi, ketulusan, dan kemitraan untuk membangun masa depan bumi yang lebih baik. Kesetiaan dan dedikasi menjadi modal utama untuk memastikan bahwa perjalanan ini menjadi inspirasi sekaligus kontribusi nyata bagi alam Indonesia.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati