Mengapa Banyak PNS di RI Selingkuh dan Merebut Istri Teman

by -92 Views

Perselingkuhan merupakan fenomena yang bisa terjadi pada siapapun, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) di era kolonial Hindia Belanda. Para pendatang Belanda ke Hindia Belanda sejak tahun 1816 membawa pengaruh besar pada masyarakat setempat, dengan gaya hidup Eropa yang dianggap tidak bermoral di Jawa. Perselingkuhan sering terjadi karena sulitnya membawa istri sah akibat faktor biaya, terutama oleh Residen Yogyakarta, Nahuys van Burgst (1816-1822), yang secara terang-terangan berselingkuh dan bahkan menikahi istri teman dan bawahannya sendiri. Skandal juga melibatkan Pierre Frederic Henri Chevallier (1795-1825) dan Johannes Godlieb Dietree (1782-1826), yang terlibat dalam hubungan di luar pernikahan dengan berbagai perempuan Jawa. Peristiwa ini, termasuk menolak masuknya selir Diponegoro ke kediamannya, menjadi salah satu pemicu Perang Diponegoro di Jawa. Fenomena ini juga meluas, di mana banyak aparatur kolonial lain ikut berselingkuh atau merebut perempuan pribumi. Kondisi terisolasi Yogyakarta saat itu membuat perselingkuhan relatif aman, karena sulit bagi berita ini sampai ke telinga istri sah para pejabat yang tinggal di Negeri Belanda.

Source link