Agus Salim: Sebuah Teladan Hidup Sederhana
Gaya hidup pejabat Indonesia selalu menjadi sorotan media. Namun, di antara mereka, Agus Salim merupakan contoh yang patut untuk dijadikan teladan. Meskipun tidak sebesar Soekarno atau Mohammad Hatta, peran Salim dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat besar. Sebagai Menteri Luar Negeri, dia menjadi tokoh kunci dalam diplomasi Indonesia di dunia internasional. Keterampilan berbahasa dan diplomasi yang dimilikinya membuatnya dihormati baik di dalam maupun di luar negeri.
Agus Salim dikenal sebagai seorang yang hidup dengan sederhana sepanjang hidupnya. Ia tidak pernah tergiur oleh kemewahan atau kemegahan. Sikapnya yang rendah hati terlihat dari pakaian yang ia kenakan, yang seringkali terlihat kumal, bahkan saat menghadiri acara resmi. Meskipun mampu, Agus Salim lebih memilih untuk tinggal di rumah kontrakan daripada membeli rumah sendiri. Bahkan saat anaknya meninggal dunia, ia tidak memiliki cukup uang untuk membeli kain kafan, sehingga ia menggunakan taplak meja dan kain kelambu yang sudah terpakai. Ketika ditawari kain kafan baru, Agus Salim menolak dengan bijak karena menurutnya kain baru lebih dibutuhkan oleh orang yang masih hidup.
Kesederhanaan Agus Salim tidak hanya terlihat pada masa dewasanya, tetapi juga pada masa muda. Pada tahun 1920-an, walaupun berasal dari keluarga terpandang, ia memilih untuk tinggal di rumah kontrakan yang sederhana. Ketika berpulang pada tahun 1954, Agus Salim dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara kenegaraan sebagai penghormatan atas jasanya. Bahkan pemerintah kemudian menetapkannya sebagai pahlawan nasional sebagai tanda penghargaan atas kontribusinya bagi Indonesia.
Agus Salim adalah contoh nyata bahwa kesuksesan dan keberhasilan tidak selalu diukur dari kemewahan materi. Sikap hidupnya yang rendah hati, sederhana, dan tulus membuatnya diingat sebagai salah satu tokoh besar dalam sejarah Indonesia.





