Dengan Menjual Masakan Gosong, 5 Keturunan Dapat Menghasilkan Rp 300 T

by -114 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Semua orang sepakat masakan gosong adalah bencana. Cita rasa dalam masakan seketika hilang dan digantikan oleh rasa pahit yang dominan. Namun, kesetujuan ini tidak berlaku bagi Lee Kam Sheung. Bagi Lee Kam Sheung, masakan gosong justru membawa berkah karena telah membuatnya menjadi kaya raya dengan memiliki kekayaan sebesar Rp 300 T.

Bagaimana ceritanya?

Cerita ini dimulai pada tahun 1888. Lee Kam Sheung adalah pemilik sebuah kedai teh di Nanshui, Provinsi Guangdong, China. Ia tidak hanya menjual teh, tetapi juga sup tiram yang sangat digemari oleh para konsumennya. Karena itu, kedainya selalu dipadati oleh pengunjung dan seringkali membuat Lee kesulitan. Hal ini dipahami mengingat Lee Kam Sheung melakukan segala pekerjaan sendirian, mulai dari memasak, melayani, hingga mengantarkan pesanan.

Namun, pada suatu hari di tahun 1888, kekesalan itu membuat Lee mengalami kesalahan. Saat itu, Lee sedang merebus tiram. Namun, karena terus melayani para pelanggan yang terus datang, ia meninggalkan dapur. Setiap pelanggan dilayani dengan serius, hingga Lee melupakan pekerjaannya di dapur. Pada saat yang sama, rebusan tiram itu terus mendidih, buih mulai keluar dan menandakan bahwa sudah matang dan seharusnya diangkat. Namun, itu tidak bisa mengalihkan perhatian Lee.

Beberapa menit kemudian, di seluruh kedai tercium aroma kuat dari dapur dan asap mulai membumbung tinggi. Orang-orang bingung. Pada saat itu, Lee langsung terkejut dan teringat akan sesuatu.

“Wah, aku sedang merebus tiram di dapur,” ucap Lee.

Ia segera bergegas ke dapur, mematikan api dan mengangkat tutup panci. Lee sangat terkejut saat melihat rebusan tiramnya yang berubah bentuk. Airnya berkurang drastis dan berubah menjadi coklat gelap. Tiramnya terbakar dan tidak bisa disajikan kepada konsumen.

Namun, Lee tidak buru-buru membuangnya. Ia mencicipi cairan kental berwarna coklat itu dan terkejut. Rasanya ternyata sangat lezat.

“Sejak saat itu, saus tiram pertama di dunia lahir,” tulis South China Morning Post (SCMP).

Setelah kejadian itu, Lee mulai melakukan percobaan. Ia merebus tiram lagi, kali ini dengan tambahan rempah dan bumbu, dan membiarkannya hingga sedikit mengental. Seperti yang diharapkan, hasilnya lebih lezat. Lee kemudian menyimpan cairan kental tersebut dalam bentuk saus dan kadang-kadang menggunakan saus tersebut sebagai campuran dalam resep masakan.

Tak disangka, berkat saus tersebut, jumlah pengunjung di kedainya semakin meningkat. Bahkan ada yang hanya ingin membeli sausnya saja. Dari situlah muncul ide bisnis. Lee mendirikan perusahaan saus tiram sendiri yang diberi nama Lee Kum Kee pada tahun 1888.

Setelah dipasarkan, ternyata lidah dan makanan orang Asia sangat cocok saat disajikan dengan saus tiram. Karena menjadi satu-satunya industri saus tiram, Lee Kum Kee sangat populer pada akhir abad ke-19.

Perusahaan ini telah beberapa kali berpindah tempat, dari China, ke Makau, dan akhirnya menetap di Hong Kong hingga sekarang. Setelah Lee Kam Sheung meninggal pada tahun 1932, bisnis Lee Kum Kee dilanjutkan oleh anaknya.

Hingga saat ini, bisnis ini masih dikelola oleh generasi kelima. Selama periode itu, telah banyak perubahan dalam lini bisnis Lee Kum Kee. Namun, kelezatan saus tiram Lee Kum Kee tetap tidak berubah.

“Lee Kum Kee menjaga kualitas rasa dan kelangsungan bisnisnya dengan ketat. Untuk bertahan, perusahaan selalu menerapkan ajaran filosofi Tiongkok dan Konfusianisme. Inilah kunci kesuksesan Lee Kum Kee yang telah bertahan selama lebih dari satu abad,” tulis Fu-Lai Tony Yu dan Diana S. Kwas dalam “The Business Success of Lee Kum Kee” (Global Business Review, 2015).

Saat ini, Lee Kum Kee telah hadir di 100 negara di seluruh dunia. Bisnis mereka tidak hanya mencakup saus tiram, tetapi juga mencakup 200 produk beragam.

Semua ini telah menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk membuat produk serupa. Namun, saus tiram merek Lee Kum Kee tetap tidak tertandingi.

Saat ini, keluarga Lee tercatat oleh Forbes (2023) sebagai orang terkaya keempat di Hong Kong dan termasuk dalam orang terkaya di Asia. Total kekayaan mereka mencapai US$ 19,3 miliar atau hampir Rp 300 Triliun. Semua ini didapatkan dari kebetulan membiarkan masakan menjadi gosong.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Angka Hoki yang Mengantarkan Sampoerna Jadi Raja Rokok RI