Wanita Muda Berpenampilan Menarik dengan Kekayaan Rp 70 Miliar Ternyata Terciduk dalam Tindakan Penipuan

by -115 Views

Menjadi orang kaya adalah impian semua orang. Banyak orang bekerja keras agar bisa mendapatkan kekayaan dan berlimpah harta. Namun, apa jadinya jika kekayaan yang diperoleh ternyata berasal dari penipuan?

Inilah yang terjadi pada Elizabeth Hormes, seorang wanita asal AS yang tidak menyelesaikan kuliah di Stanford University. Elizabeth mulai dikenal publik pada tahun 2014. Dia memperkenalkan diri sebagai pendiri startup bernama Theranos. Menurut BBC, startup Theranos yang didirikannya sejak tahun 2003 sukses memiliki nilai perusahaan (valuasi) mencapai 9 miliar dolar atau sekitar 135 triliun rupiah.

Perusahaan ini berusaha mengusung slogan revolusi di dunia kesehatan karena mampu menawarkan teknologi yang sangat revolusioner. Mereka mengklaim mampu melakukan ratusan tes darah secara massal untuk berbagai keluhan medis, mulai dari tes kolesterol hingga analisis genetik yang kompleks. Semua tes ini dilakukan dengan hanya menggunakan satu tusukan jarum.

Metode ini tentunya berbeda dengan cara konvensional dalam pengujian darah. Semua orang tahu bahwa untuk mendiagnosis penyakit melalui darah diperlukan langkah-langkah presisi sesuai dengan ilmu kedokteran. Darah diambil, dibawa ke laboratorium, dianalisis, dan dipublikasikan. Proses ini memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.

Upaya Elizabeth ini menarik perhatian banyak orang. CNN International pada tahun 2022 mengabarkan bahwa banyak orang terkenal memuji dan mengapresiasinya, seperti Presiden AS George Bush, miliarder dari keluarga Walton, dan pengusaha lainnya. Aliran investasi pun mengalir deras ke Theranos. Bukan hanya investor kelas kakap, tapi juga banyak tokoh terkenal yang menjadi anggota dewan direksi dan komisaris di perusahaan Elizabeth.

Sejak itu, Elizabeth mendapatkan banyak pujian dan semua ini semakin memperkuat kredibilitasnya. Berbagai media nasional di AS bahkan menyebutnya sebagai “The next Steve Jobs” karena kepiawaiannya merevolusi dunia teknologi. Pada tahun 2015, majalah Forbes menobatkannya sebagai salah satu dari “30 under 30” dengan kekayaan sebesar 4,5 juta dolar atau sekitar 70 miliar rupiah. Majalah Time pun memasukkannya dalam daftar “100 Most Influential People of 2015”, dan fotonya muncul di sampul utama majalah tersebut.

Namun, sebuah investigasi yang dimuat oleh Wall Street Journal pada tahun 2015 mengungkap bahwa Theranos dan Elizabeth telah berbohong. Wall Street Journal menyebut bahwa sebagian besar tes darah yang dipromosikan oleh Theranos ternyata tidak dilakukan dengan tusukan jarum di tangan, melainkan diambil dari lengan. Sejak itu, banyak pihak yang curiga dengan Theranos.

Kecurigaan ini membuat banyak perusahaan putus hubungan dengan Theranos. Semua media yang sebelumnya memuji Elizabeth kemudian menyerangnya dan menyebutnya sebagai penipu ulung. Mereka juga mengungkap bahwa Theranos adalah startup palsu dan teknologinya tidak berfungsi sama sekali.

Akibatnya, Elizabeth dihadapkan pada tuntutan hukum atas kasus penipuan oleh pihak yang dirugikan. Pada tahun 2018, Theranos akhirnya dibubarkan. Pada bulan November 2022, Elizabeth dihukum 11 tahun dan 3 bulan penjara, serta denda sebesar 452 juta dolar atau sekitar 6,7 triliun rupiah. Seluruh harta Elizabeth senilai 70 miliar rupiah juga disita. Sekarang, dia berada di balik jeruji besi sebagai seorang pesakitan miskin yang jauh dari kekayaan.

(mfa/sef)