Pada acara groundbreaking Hotel Nusantara di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (21/9/2023), banyak pengusaha besar RI yang hadir. Mereka antara lain Aguan Sugianto, Franky Oesman Widjaja, Prajogo Pangestu, Garibaldi ‘Boy’ Thohir, Kuncoro Wibowo, Eka Tjandranegara, dan lain-lain.
Kehadiran mereka tidak hanya sebatas menemani Presiden Jokowi, tetapi juga karena mereka adalah investor IKN. Diketahui, Aguan dan rekan-rekannya membentuk konsorsium dengan investasi Rp 20 triliun di IKN. Oleh karena itu, menarik untuk menelusuri lebih lanjut sosok pengusaha di balik investasi IKN, salah satunya adalah Garibaldi ‘Boy’ Thohir.
Siapa sebenarnya Garibaldi Thohir?
Garibaldi Thohir adalah pengusaha batu bara nasional. Dia adalah anak dari Teddy Thohir dan kakak dari Erick Thohir.
Teddy Thohir dahulu adalah pengusaha yang aktif di dunia bisnis di Indonesia. Teguh Sri Pambudi dan Harmanto Edy Djatmiko dalam “Man of Honor: Kehidupan, Semangat, dan Kearifan William Soeryadjaya” (2012) menyebutkan bahwa Teddy pernah bekerja di Union Carbide, Astra International, dan sebagai pimpinan pabrik produksi baterai Eveready.
Pada tahun 1978, Teddy mendirikan PT Trinugraha Thohir (TNT) Group. Perusahaan tersebut memiliki banyak anak perusahaan di sektor properti, komunikasi, dan restoran yang kemudian dipimpin oleh Garibaldi Thohir setelah Teddy Thohir mundur dan meninggal dunia pada tahun 2016.
Kedekatan Garibaldi dengan keluarga besar Astra International membuatnya memiliki banyak relasi. Dia mengenal anak-anak dari orang-orang penting di Astra yang kemudian berbisnis bersama. Salah satunya terlihat pada pengambilalihan bisnis Adaro Energy dari New Hope, perusahaan asal Australia, pada tahun 2005.
Sebagai catatan, Adaro Energy adalah perusahaan batu bara yang cukup besar dan sedang berkembang pesat di Indonesia. Garibaldi memperoleh modal pengambilalihan Adaro dari hasil pelepasan saham perusahaan miliknya yang bergerak di pembiayaan kredit sepeda motor (leasing), PT Wahana Ottomitra Multiartha alias WOM Finance. Dengan modal sebesar US$150 juta, Garibaldi berhasil mengakuisisi Adaro dan melibatkan beberapa rekannya dalam proses pengambilalihan tersebut.
Garibaldi juga pernah berbisnis batu bara sebelumnya. Pada tahun 1992, dia berbisnis batu bara melalui PT. Allied Indo Coal di Sawah Lunto Sumatra Barat. Dia bahkan menjadi Presiden Direktur perusahaan tersebut.
Selain bisnis batu bara, Garibaldi juga memiliki saham di beberapa perusahaan besar di Indonesia melalui TNT Group. Beberapa perusahaan tersebut meliputi PT Adi Boga Cipta yang memiliki restoran all you can eat ala Jepang Hanamasa, PT Bumi Persada Putra yang mengurusi perumahan Permata Arcadia, dan PT Adaro Energy Tbk (Adaro) di bidang batubara. Selain itu, TNT Group juga memiliki saham di PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) yang kemudian digabung dengan PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).
Berkat kesuksesan bisnisnya di berbagai sektor, Garibaldi masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Menurut Forbes (2022), dia menempati peringkat ke-15 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan sebesar US$3,45 miliar atau Rp53 triliun.
Referensi:
– CNBC Indonesia