Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi sebagian besar orang, terjebak dalam utang adalah penderitaan. Bahkan ada juga yang menjadi miskin karena terlalu banyak utang.
Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi Walter Hunt. Keberadaan utang justru menginspirasinya untuk memiliki ide yang menguntungkan.
Bagaimana kisahnya?
Semuanya bermula ketika Walter Hunt memiliki hutang sebesar US$ 15 kepada temannya yang seorang juru gambar bernama Chapin. Hutang tersebut dimulai ketika Hunt meminta Chapin untuk membuat ilustrasi gambar.
Namun, ketika ilustrasi sudah selesai, Hunt tidak membayar jasa Chapin. Singkat cerita, selama bertahun-tahun Chapin tidak pernah menagih hutang itu kepada Hunt dan Hunt pun seolah-olah lupa bahwa ia berutang dan sibuk dengan proyek penelitiannya.
Sebagaimana yang dikutip dari situs Massachusetts Institute of Technology, Hunt adalah seorang insinyur yang sangat sibuk pada abad ke-19. Ia menciptakan berbagai mesin yang mempermudah kehidupan manusia, seperti mesin pemecah es, mesin penyortir surat, dan lain-lain.
Hingga akhirnya, suatu saat Chapin menagih uang jasa menggambar beberapa tahun yang lalu kepada Hunt. Saat dihadapkan pada tagihan tersebut, Hunt sangat terkejut.
Masalahnya, tagihan ini datang pada waktu yang tidak tepat. Saat itu Hunt, yang saat itu berusia 53 tahun, sudah tidak bekerja lagi. Ia telah pensiun sebagai insinyur dan tidak memiliki pendapatan.
Hunt mencoba bernegosiasi dengan Chapin untuk memberi waktu lebih dalam pembayaran, namun Chapin menolak dengan tegas. Chapin membutuhkan uang dan mendesak Hunt untuk membayar hutangnya.
Pada saat tertekan dan frustrasi itu, Hunt tiba-tiba mengambil sepotong kawat dan membelitnya menjadi semacam penjepit. Penjepit inilah yang sekarang kita kenal sebagai peniti atau safety pin dalam bahasa Inggris.
Meskipun terlihat sepele, Hunt melihat bahwa kawat yang ia belit memiliki bentuk yang berbeda. Lebih modern dan lebih kuat dibandingkan peniti biasa. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengajukan temuannya tersebut ke lembaga paten.
Seperti yang dikutip dari situs Invent, pengajuan tersebut akhirnya diterima. Pada tanggal 10 April 1849, orang asal New York ini menerima hak paten safety pin atau peniti pertama di dunia dengan nomor U.S. Patent No. 6,281.
“Karena terdesak oleh hutang, Hunt terpaksa menjual temuannya kepada suatu perusahaan senilai US$ 400,” tulis situs tersebut.
Setelah mendapatkan uang tersebut, ia tiba-tiba menjadi kaya dan langsung melunasi hutangnya kepada Chapin. Hidupnya pun menjadi lebih baik. Namun, penjualan ini kemudian menjadi kesalahannya. Ketika peniti buatannya diproduksi secara massal, peniti tersebut sangat laris di pasaran.
Peniti tersebut memiliki banyak kegunaan, mulai dari mengencangkan pakaian hingga perhiasan. Perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan yang sangat besar. Sementara itu, Hunt tidak pernah mendapatkan keuntungan sedikit pun dari penemuan itu karena ia telah menjual patennya.
Hingga ia meninggal pada tahun 1859, ia tidak menerima uang dari penemuannya tersebut. Namun, seluruh dunia tahu bahwa peniti yang kita kenakan sehari-hari adalah hasil dari usaha Walter Hunt yang terjerat utang.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Angka Hoki yang Mengantarkan Sampoerna Jadi Raja Rokok RI
(mfa)