Rahasia Terungkap! Inilah Kunci Sukses & Kekayaan Orang Yahudi

by -163 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa penelitian mengungkap bahwa bangsa Yahudi memiliki catatan sejarah yang panjang dalam mencetak orang-orang sukses. Pada abad ke-20, orang Yahudi di Barat dikenal sukses sebagai tokoh intelektual dan menduduki kelas ekonomi tertinggi.

Tak sedikit dari mereka yang meraih penghargaan tertinggi dalam ilmu pengetahuan, yaitu Nobel. Dalam periode 1901-1962, 16% pemenang Nobel di bidang sains adalah orang Yahudi. Contohnya adalah fisikawan terkenal Albert Einstein, yang juga keturunan Yahudi, yang meraih Nobel dalam fisika pada tahun 1921.

Berdasarkan penelitian Paul Burstein dalam “Jewish Educational and Economic Success in the United States” (2007) di Amerika Serikat, bangsa Yahudi terbukti lebih sukses secara ekonomi dan pendidikan dibandingkan dengan kelompok bangsa dan ras lain.

Lalu, apa resep rahasia bangsa Yahudi sehingga bisa mencapai kesuksesan seperti saat ini?

Menurut Richard Lynn dan Satoshi Kanazawa dalam “How to explain high Jewish achievement” (2008), setidaknya ada dua hipotesis yang dapat menjelaskan pencapaian tinggi mereka.

Pertama, orang Yahudi terbukti memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Sejak dulu, orang Yahudi Jerman sudah terkenal sukses di Eropa. Meski pada saat itu belum ada alat ukur seperti tes kecerdasan atau IQ, pandangan ini menjadi kuat ketika mulai ada tes IQ di pertengahan abad ke-20. Tes tersebut memperkuat hipotesis bahwa orang Yahudi memiliki kecerdasan yang tinggi.

Kedua, kesuksesan mereka didasari oleh nilai-nilai budaya yang kuat. Menurut Lynn dan Kanazawa, nilai budaya yang dimaksud adalah etos kerja yang kuat untuk mencapai kesuksesan. Bagi keluarga Yahudi, kesuksesan merupakan hal yang mutlak dan harus diraih oleh setiap generasi. Orang tua Yahudi mendorong anak-anak mereka untuk berprestasi, memberikan asupan gizi yang baik, dan memotivasi mereka untuk membaca. Mereka percaya bahwa literasi adalah jalan keluar dari kebodohan. Hal ini dibuktikan oleh kasus di era Kekhalifahan Islam Abbasiyah (750 M-1258 M) di mana orang Yahudi mengalami traumatisasi akibat penghancuran kuil mereka. Mereka kemudian memutuskan untuk belajar membaca dan melepaskan diri dari buta huruf. Setelah memiliki literasi yang baik, mereka meninggalkan pekerjaan di sektor pertanian dan fokus pada literasi dan pendidikan. Mereka percaya bahwa pendidikan dan literasi adalah kunci kesuksesan dalam hal pendapatan. Oleh karena itu, orang Yahudi sangat berorientasi pada pendidikan.

Selain dua alasan tersebut, sejarawan Jerry Z. Muller di Project Syndicate juga menyatakan bahwa kesuksesan orang Yahudi juga berkaitan dengan diskriminasi yang mereka alami. Akibat diskriminasi ini, mereka memiliki hubungan yang kuat antara sesama Yahudi. Hal ini membuka peluang baru bagi mereka dalam hal pekerjaan dan bisnis. Mereka juga belajar untuk melihat peluang baru yang tidak diminati oleh banyak orang, sehingga dapat meningkatkan derajat mereka. Mereka juga cenderung menciptakan penemuan baru yang belum pernah terpikir sebelumnya.

Paul Burstein dalam “Jewish Educational and Economic Success in the United States” (2007) juga menyebutkan bahwa orang Yahudi memiliki kreativitas dalam menciptakan penemuan baru. Mereka skeptis terhadap ide-ide konvensional yang tumbuh di lingkungan mereka. Mereka berpikir kreatif dan menciptakan cara baru dalam meningkatkan kreativitas dan kecerdasan intelektual. Semua hal ini berujung pada kesuksesan di bidang ekonomi.

Itulah beberapa resep rahasia kesuksesan ala orang Yahudi. Resep-resep ini sebenarnya dapat ditiru oleh siapa saja, tidak pandang suku bangsa, agama, atau etnis. Kuncinya adalah selalu belajar dari orang lain untuk meraih kesuksesan dan kekayaan.