Israel Digeruduk, Pemimpin Iran Terbukti Memiliki Kerajaan Bisnis senilai Rp 1.500 T

by -233 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan militer Iran membuat nama Ali Khamenei, pemimpin tertinggi Iran yang menjabat sejak 1989, menjadi perbicaraan. Salah satu yang jadi sorotan terhadapnya bukan hanya soal aksi politik luar negeri dan militer, tetapi juga soal bisnis dan kekayaan.

Reuters pernah membuat laporan investasi soal kekayaannya pada 2013 lalu. Dalam laporan tersebut, Reuters mengungkap Khamenei punya kerajaan bisnis mencapai US$95 miliar atau Rp1.530 T.

Nominal sebesar itu diperoleh dari organisasi bernama Setad yang disebutkan sebagai salah satu organisasi paling kuat di Iran tapi punya banyak lini bisnis yang jarang diketahui orang. Bisa dikatakan, Setad bergerak secara senyap dan rahasia.

Pendirian Setad merupakan wasiat dari pemimpin pertama Iran, Ayatollah Khomeini, sesaat sebelum wafat pada 1989. Dia ingin Iran punya organisasi pengelola properti yang seluruh keuntungannya dialihkan membantu orang miskin dan veteran perang. Dan, ini memang benar-benar berjalan di masa-masa awal pendirian.

Namun, seiring waktu, di bawah kuasa pemimpin Iran sekarang, organisasi tersebut telah berubah menjadi raksasa bisnis. Khomenei diketahui menggerakkan segala upaya untuk menyokong pergerakan Setad. Alhasil, Setad tak hanya fokus pada kegiatan filantropi, tetapi juga untuk mendulang uang. Bisnisnya pun tak lagi hanya properti, tapi beralih ke kepemilikan perusahaan dan berbagai aset.

“Dalam enam tahun terakhir, Setad telah berubah menjadi raksasa bisnis yang kini memegang saham di hampir setiap sektor industri Iran, termasuk keuangan, minyak, telekomunikasi, produksi pil KB dan bahkan peternakan burung unta,” tulis Reuters, dikutip Sabtu (20/4/2024).

Iran menyebut ini semua dilakukan untuk melahirkan konglomerat-konglomerat baru di sana. Meski begitu, organisasi ini tak memiliki pengawasan jelas, sehingga tak ada yang tahu kemana larinya hasil keuntungan dari organisasi itu.

“Tidak ada organisasi pengawas yang dapat mempertanyakan bisnisnya,” kata Naghi Mahmoudi, seorang pengacara yang meninggalkan Iran pada tahun 2010, kepada Reuters.

Memang tak ada bukti langsung bahwa Khamenei memanfaatkan Setad untuk memperkaya diri sendiri. Namun, tulis Reuters, “Setad telah berhasil memberdayakan Khamenei.” Pria kelahiran 19 April 1939 itu disebut oleh beberapa informan punya gaya hidup yang tak sederhana yang tentu disokong dari Setad.

Sampai laporan tersebut rilis, Setad diketahui punya nilai US$ 95 miliar yang dianalisis media AS tersebut dari data kepemilikan properti, investasi di Bursa Efek Teheran, dan departemen keuangan. Jumlah tersebut bahkan lebih besar 40% dari total ekspor minyak Iran di tahun 2013.

Kepemilikan organisasi mesin pendulang uang yang bergerak secara senyap ini terbukti jadi kekuatan ekonomi yang menopang kekuasaan Khomenei selama 35 tahun. Atas dasar laporan ini pula, otoritas AS sempat menyebut dia punya harta US$200 miliar atau Rp3.000 T.

Akan tetapi, semua nominal yang disebutkan oleh Reuters ataupun AS, telah dibantah oleh otoritas Iran. Hanya saja, Setad memang nyata dan bergerak di sektor kesejahteraan rakyat, bukan keuntungan pribadi. Pada 2014, misalnya, media lokal sempat melaporkan Setad mengalihkan 90% keuntungan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat, dan terbukti berhasil.

[Gambas:Video CNBC]

(mfa/mfa)