Petani China Menemukan Jenis Beras Unggul, Membuat Mereka Pahlawan Global

by -126 Views

Pertanian beras bagi masyarakat di wilayah Barat mungkin tidak terlalu dikenal. Namun, bagi masyarakat Asia yang menyumbang 60% dari total populasi dunia, beras memiliki peran yang sangat penting.

Di balik konsumsi beras yang tinggi di Asia, terdapat Yuan Longping, seorang petani asal China, yang menjadi tokoh penting di balik penemuan varietas beras baru. Penemuan ini memungkinkan produksi beras melonjak dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Yuan Longping merasa prihatin dengan kejadian kelaparan besar yang terjadi pada akhir tahun 1960-an di China. Jutaan masyarakat China meninggal karena kelaparan akibat kegagalan produksi pertanian. Yuan yang masih hidup merasa tidak ingin kejadian itu terulang kembali di masa depan. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk mengembangkan varietas baru beras yang bisa tumbuh lebih cepat dan bertahan di lahan yang kurang subur namun tetap menghasilkan panen yang lebih banyak.

Pada tahun 1970-an, meskipun ide Yuan tidak masuk akal secara logika, namun dia berhasil menciptakan varietas padi yang sesuai dengan ide-idenya. Dengan cara melakukan perkawinan silang antara benih padi jantan yang mandul dengan benih padi yang lain, Yuan berhasil menciptakan varietas baru yang disebut padi hibrida. Penemuan ini kemudian diterapkan secara massal pada tahun 1976 dan berhasil meningkatkan produksi padi sebesar 20%-30%.

Padi hibrida ini awalnya ditanam di lahan seluas 16 juta hektar, atau keseluruhan dari sawah di China, yang kesuburannya hanya 9%. Bahkan, pemerintah menyebut penemuan Yuan berhasil memberi makan seluruh penduduk China.

Namun, Yuan tidak mematenkan penemuannya. Ia memilih untuk memberikan temuannya secara sukarela kepada Lembaga Penelitian Padi Internasional agar negara-negara di seluruh dunia bisa menerapkan padi hibrida tanpa harus membayar paten kepadanya atau pemerintah China.

Dengan penemuannya ini, Yuan menjadi terkenal dan mendapatkan banyak penghargaan internasional. Banyak yang menganggapnya sebagai pahlawan di sektor pertanian, dan China secara khusus menunjukkannya sebagai “Bapak Hibrida.”

Yuan Longping meninggal pada 22 Mei 2021 di usia 92 tahun, tetapi penemuan dan kontribusinya dalam meningkatkan produksi beras akan selalu dikenang.

Ini adalah tulisan ulang artikel yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20210525184514-4-244036/biar-tak-kaya-petani-yuan-longping-temukan-beras-revolusioner