PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mendorong UMKM untuk naik kelas hingga go global lewat program pemberdayaan berkelanjutan. Saat ini terdapat 54 Rumah BUMN milik BRI di seluruh Indonesia.
Rumah BUMN merupakan inisiatif dari Kementerian BUMN dan Perusahaan BUMN untuk memberdayakan ekonomi kerakyatan, khususnya UMKM yang di dalamnya menjadi pusat literasi serta inkubasi bisnis.
Dari awal terbentuk, terjadi pertumbuhan signifikan jumlah UMKM yang mendaftar dari tahun ke tahun. Per Desember 2023, sebanyak lebih dari 418 ribu UMKM terdaftar dengan 12 ribu jumlah pelatihan atau naik 3 kali lipat dibanding 2019.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa program Rumah BUMN efektif memberdayakan pengusaha di segmen mikro, bahkan lebih kecil lagi sampai dengan level ultra mikro untuk tumbuh dan berkembang. BRI memiliki Holding Ultra Mikro (UMi) dengan mengintegrasikan proses bisnis Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM), sehingga dapat mempercepat tujuan UMKM naik kelas.
UMKM diberdayakan untuk melek teknologi melalui digitalisasi hingga mampu ekspor. Tercatat, dari total UMKM yang terdaftar, ada sebanyak 49.148 UMKM Go Digital, di mana 22.648 diantaranya Go Online, serta 872 UMKM Go Global.
Adapun sektor yang dibina Rumah BUMN BRI adalah industri kreatif seperti fashion, makanan dan minuman, aksesoris dan kecantikan, dekorasi rumah dan kerajinan sebanyak 89.629 UMKM. Sisanya sebanyak 328.959 UMKM berasal dari sektor industri lainnya seperti jasa perdagangan, layanan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan lainnya.
Program Rumah BUMN sejalan dengan upaya menaikan kelas UMKM demi mencapai 90% inklusi keuangan di Indonesia di masa depan. Tercatat sudah sebanyak 2.932 literasi dasar, 4.781 literasi bisnis, dan 4.519 literasi digital telah dilakukan hingga Desember 2023.
Supari menambahkan, program Rumah BUMN akan mempercepat, serta meningkatkan literasi yang pada akhirnya mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.