Jakarta, CNBC Indonesia – Aliko Dangote adalah orang terkaya di Afrika. Forbes mencatatnya memiliki harta US$ 15,9 miliar atau Rp 252 triliun. Nominal harta sebesar itu diraihnya berkat perjalanan panjang merintis bisnis, yakni sejak usia 8 tahun atau masa-masa SD.
Aliko Dangote lahir di Nigeria dan berasal dari keluarga berkecukupan. Kakeknya yang menjadi pedagang beras, salah satu orang terkaya di Kano, salah satu kota di Nigeria. Meski begitu, sang kakek mendidik Dangote dengan keras. Dangote tidak diperbolehkan meminta uang kepada keluarga untuk hal-hal yang diinginkan. Intinya, dia harus mencari uang sendiri.
Atas dasar ini, pada usia 8 tahun, dia mulai berbisnis permen. Kepada Forbes, dia bercerita bahwa bisnis itu berjalan dengan modal uang saku pemberian orang tua.
“Saya akan menggunakan uang itu untuk membeli permen, dan saya akan memberikannya kepada beberapa orang untuk dijual, dan mereka akan memberi saya keuntungan,” kata Dangote.
Sejak saat itu, keterampilan berwirausaha nya mulai terasah dan terus berlanjut hingga tumbuh dewasa. Ketika lulus dari Universitas Al-Azhar Mesir pada tahun 1977, dia kembali ke Nigeria dan berkegiatan di Lagos, salah satu kota terkaya di Afrika dan pusat keuangan terbesar di negara itu.
Di Lagos, Dangote memulai bisnisnya sendiri sebagai orang dewasa. Dia sama sekali tidak kesulitan karena sudah berbisnis sejak usia 8 tahun. Di kota tersebut, bisnis pertamanya adalah semen dan barang-barang pertanian, seperti beras dari Thailand dan gula asal Brasil. Bisnis tersebut berjalan berkat pinjaman US$ 500 ribu dari pamannya.
Strategi bisnis yang dilakukannya adalah menjual barang-barang secara eceran kepada konsumen di desa-desa dengan harga lebih murah. Praktis, harga yang miring ini membuat barangnya banyak dibeli oleh, sehingga bisa memberikan keuntungan baginya. Bahkan, lewat bisnis ini, dia mampu membayar kembali uang pamannya dalam waktu tiga bulan.
Setelah sukses berbisnis semen dan pertanian, Dangote beralih ke manufaktur pada tahun 1999. Dia membangun pabrik tepung dan gula skala besar di Nigeria bernama Dangote Flour dan Dangote Sugar. Perusahaan ini kelak menjadi mesin pendulang kekayaan bagi dirinya.
Ketika perusahaan tersebut meluncur di Bursa Efek Nigeria pada tahun 2010, penjualannya meningkat empat kali lipat menjadi US$ 450 juta. Pada saat itu, Forbes mencatat perusahaan Dangote menjadi yang terbesar di Afrika, bahkan terbesar kedua di dunia. Berkat ini, pendapatan perusahaan pun meningkat menjadi US$ 270 juta dan pada tahun 2017 mencapai US$ 4,1 miliar.
Tentu saja, besarnya perusahaan membuat harta Aliko Dangote meningkat. Dia pun sukses memiliki harta Rp 252 triliun dan menjadi orang terkaya di Afrika. Sebagaimana orang kaya lain, dia juga aktif di sektor filantropis.