Dulu Drop Out & Dipecat, Kini Sosok Ini Raih Cuan Rp1,5 M/Bulan

by -72 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Keterpurukan terkadang membuat seseorang putus asa. Namun, hal ini tidak terjadi pada Cassiy Johson (31) perempuan asal Michigan, AS.

Dahulu dia miskin, hidup dalam keputusasaan, kerja serabutan dan pernah dipecat saat bekerja. Namun, kini dia sukses bisnis online shop dan cuan US$ 101 ribu atau Rp1,5 M per bulan.

Bagaimana kisahnya?
Cassiy tumbuh besar di kota Michigan, Amerika Serikat (AS). Sejak kecil kesengsaraan selalu menimpa hidupnya.

Melansir dari CNBC Make it (22/4/2024), perempuan kelahiran 1992 ini dikeluarkan dari sekolah karena hamil di usia 16 tahun. Setelahnya dia harus bekerja serabutan di restoran cepat saji, bioskop, dan perusahaan lain untuk membayar tagihan bulanan, sekaligus memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan anak. Semua ini dijalani selama 3 tahun sebelum akhirnya mendapat pekerjaan tetap pada tahun 2011.

Di tahun tersebut, dia kemudian bekerja sebagai sales di toko furniture terbesar di Amerika Serikat. Kepada CNBC Make it, dia bercerita bahwa pekerjaan itu mengubah jalan hidupnya. Dia jadi punya penghasilan tetap setiap bulannya dan tak lagi serabutan. Selama bekerja, Cassiy diketahui beberapa kali mendapat penghargaan sebagai sales terbaik dari tahun ke tahun. Pada titik inilah dia merasa terharu telah melewati masa-masa sulit.

Meski begitu, sebagai seorang manusia Cassiy pun merasakan bosan dan jenuh atas pekerjaannya. Diketahui, dia hanya digaji US$ 70.000 per tahun sebagai sales. Angka ini jauh dibanding rata-rata pegawai AS lainnya.

Namun, sulit bagi dirinya untuk mencari pekerjaan baru. Seluruh kerja kantoran dengan gaji lebih baik mengharuskan pelamar punya gelar sarjana. Melihat ini Cassiy pun mengurungkan niatnya.

Dia sadar diri kalau dirinya tidak pernah berkuliah. Alhasil, dia lantas sabar mencari-cari kerja hingga akhirnya diterima sebagai petugas penitipan anak. Sayang, di tempat baru ini Cassiy tidak bertahan lama. Pandemi Covid-19 membuat tempat kerjanya tutup dan dia pun dipecat pada Maret 2020. Cassiy terkejut dan terpuruk.

Tak mau berada di jurang keputusasaan, dia memberanikan diri untuk berbisnis. Bisnis yang dipilihnya adalah bisnis jasa print on demand. Jadi dia membuat desain kaus, tas dan mug serta mengunggahnya di e-commerce, Etsy.

Semua itu hanya dilakukan di satu hp miliknya. Dia pun terus menunggu pelanggan. Jika ada pesanan, maka langsung dikirimkannya. Jika tidak order, maka dia pun harus bersabar.

Setelah menunggu beberapa lama, perlahan tapi pasti bisnis itu kemudian laris manis. Selama 1,5 tahun berbisnis dia tak diduga bisa meraup omzet hingga US$ 766.000 atau Rp 11,72 miliar. Bahkan, dia mengaku per bulannya bisa mendapat US$ 101 ribu atau Rp 1,5 miliar.

“Bisnis print-on-demand menghasilkan lebih dari US$766.000 atau Rp 11 miliar sejak tahun 2020. Pada bulan tersuksesnya, dia menjual T-shirt dan mug senilai US$100.900 di Etsy,” tulis CNBC Make it.

Praktis seluruh uang itu menambah kekayaan pribadinya sebagai seorang single parents. Dia yang dulu hidup miskin dan sengsara, kini bergelimang dan dipuja harta. Tak hanya itu dari bisnis online shop itu dia mengaku hanya kerja 30 menit sehari. Dari kerja dalam waktu kurang dari sejam, dia sukses mencetak uang miliaran per bulan.

Berkat besarnya keuntungan, dia pun layak dinobatkan sebagai miliarder. Kini, layaknya orang-orang kaya lain, dia kerap memberikan motivasi dan tips bisnis di akun Youtube pribadinya, yang juga menghasilkan cuan dari iklan.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya : Belajar dari Bill Gates, Cuan Rp 1.820 T dari Atas Ranjang

(mfa/sef)