Bagaimana Anak dari Keluarga Kaya Belajar tentang Uang di Sekolah Elit Swiss?

by -127 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Institut auf dem Rosenberg di St. Gallen, Swiss, adalah salah satu sekolah asrama termahal di dunia. Oleh karena itu, sudah sewajarnya siswa belajar tentang uang.

Namun, bukan berfokus pada anggaran dasar dan manajemen kredit, kelas keuangan di lembaga elit Swiss itu membahas hal lain. Materi yang diajarkan meliputi penciptaan kekayaan, filantropi, bisnis keluarga, dan manajemen suksesi.

“Mendidik para pemimpin masa depan ini memberi kita hak istimewa untuk memimpin konsep kursus,” kata Bernhard Gademann, presiden sekolah tersebut, dikutip dari CNBC International.

“Semua orang harus tahu tentang suku bunga, inflasi, dan portofolio investasi saham. Tidak ada yang mengajarkan hal ini,” katanya.

Di salah satu kelas yang paling populer, siswa diajarkan bagaimana mengelola portofolio hipotetis senilai US$1 juta (sekitar Rp 16 miliar) dan mempresentasikan pilihan investasi mereka ke dewan tiruan. Siswa berusia 12-18 tahun berdiskusi mengenai aset, risiko vs imbalan, dan kekuatan akuisisi.

Menurut Gademann, topik-topik ini sering diabaikan di sekolah biasa dan dianggap “non-akademik”.

“Penting untuk memahami dinamika, implikasi, dan relevansi topik ini karena hal ini berhubungan dengan setiap aspek kehidupan sehari-hari Anda,” kata Gademann.

“Semua hal ini terkait, dan penciptaan kekayaan tidak boleh dianggap remeh,” tambahnya.

Di Amerika Serikat, perhatian terhadap “kelas pelajaran” dari Institut auf dem Rosenberg juga diberikan. Meskipun sebagian besar siswa tidak memiliki akses ke kelas serupa, semakin banyak sekolah menengah di AS yang mengajarkan literasi keuangan.

Menurut data terbaru dari Next Gen Personal Finance, lebih dari separuh negara bagian telah atau sedang berusaha membuat kelas keuangan pribadi wajib bagi siswa sekolah menengah sebelum lulus. Penelitian menunjukkan bahwa mengikuti kursus keuangan di sekolah menengah memberikan manfaat seumur hidup sekitar US$100.000 per siswa.

“Sebagian besar manfaat keuangan tersebut berasal dari pembelajaran cara menghindari utang kartu kredit berbunga tinggi dan memanfaatkan nilai kredit yang lebih baik untuk mendapatkan suku bunga pinjaman preferensial untuk kebutuhan penting seperti asuransi, pinjaman mobil, dan hipotek rumah,” kata Tim Ranzetta, salah satu pendiri dan CEO Next Gen.

Referensi: https://cnbcindonesia.com/entrepreneur/20240722160435-27-556684/video-lirik-prospek-bisnis-produk-perawatan-rambut-lokal-go-global