Tanah adalah salah satu instrumen investasi berharga yang menjadi impian hampir setiap orang. Meskipun memiliki nilai yang terus naik, ada seseorang yang rela membagikan tanahnya secara cuma-cuma.
Orang tersebut adalah Cornelis Chastelein, yang merupakan orang terkaya di Jakarta pada abad ke-18. Bagi Chastelein, memiliki kekayaan hanya bisa dinikmati di dunia ini dan tidak bisa dibawa ke alam lain setelah meninggal.
Chastelein memulai karirnya sebagai pegawai VOC selama 20 tahun. Dia awalnya hanya seorang pengawas gudang, namun kemudian naik jabatan hingga menjadi salah satu saudagar utama dan anggota dewan Kota Batavia (sekarang Jakarta).
Selama bekerja, Chastelein mendapatkan gaji bulanan yang cukup besar untuk masanya, namun dia pintar dalam mengelola uang. Alih-alih menghamburkan gajinya, Chastelein menggunakan uang tersebut untuk membeli tanah di sekitar Batavia.
Tindakan tersebut membuat Chastelein semakin kaya. Pada tahun 1714, sebelum meninggal, Chastelein menulis surat wasiat yang berisi keinginannya untuk membagikan seluruh kekayaannya secara cuma-cuma kepada bekas budaknya yang sudah dimerdekakan. Tujuannya adalah agar mereka dapat mandiri dan sejahtera.
Chastelein juga ingin tanahnya digunakan sebagai tempat penyebaran agama Kristen di Batavia. Para bekas budak tersebut kemudian mengelola lahan tersebut untuk kepentingan mereka sendiri. Salah satunya adalah pembentukan Kota Depok modern.
Dengan tindakan tersebut, Chastelein tidak hanya menjadi salah satu orang terkaya di Batavia pada masanya, tetapi juga meninggalkan warisan berharga bagi bekas budaknya dan masyarakat sekitar.
