Dengan Berkat Purnama Subang, Mantan Pekerja Migran Ini Kini Lebih Mandiri

by -197 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Dengan wajah yang berkerut dan sorot mata sendu, Agus menceritakan asal-usul berdirinya Warjos atau singkatan dari Warung Pojok Sahabat. Para mantan pekerja migran kembali ke Indonesia setelah bekerja di luar negeri. Sambil duduk dengan minuman es teh dan makanan kecil, pria paruh baya ini berbagi kisah para pejuang devisa Indonesia kepada awak media pada Rabu (2/10/2024) di Warjos yang dikelolanya bersama kelompok yang dikenal sebagai Sahabat Purnama.

Dengan dukungan dari Pertamina EP, para purna karya pekerja migran di Kabupaten Subang, Jasa Barat, menginisiasi program pemberdayaan masyarakat, yang menaungi kegiatan Warjos, dengan nama Purnama Subang. Ini merupakan singkatan dari Purna Pekerja Migran Indonesia Berdaya Menjaga Lingkungan Bersama Subang.

Tujuan utama dari program Purnama Subang adalah menciptakan lapangan pekerjaan berbasis potensi lokal dan menghilangkan praktik calo serta ijon tenaga kerja. Dengan menjadikan Warjos sebagai pusat informasi dan pelatihan pekerja migran, para Purna Pekerja Migran Indonesia (Purna PMI) diharapkan mampu berkontribusi signifikan dalam pemberdayaan masyarakat lokal.

Purnama Subang juga menjadi wadah advokasi dan pemberdayaan bagi para Purna PMI. Agus dan kelompok Sahabat Purnama aktif memberikan edukasi mengenai proses menjadi pekerja migran yang aman, legal, dan sesuai prosedur. Dengan demikian, masyarakat yang berminat merantau ke luar negeri tidak terjebak dalam penipuan atau eksploitasi perdagangan manusia.

Menurut data Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Subang, Jawa Barat menyumbang jumlah PMI terbanyak. Di Subang sendiri, pada semester I-2024, tercatat ada 4.323 warga Subang yang bekerja di luar negeri. Jumlah ini belum termasuk mereka yang berangkat secara non-prosedural.

Pertamina EP bekerja sama dengan berbagai pihak dalam menyusun modul ketenagakerjaan migran sebagai panduan resmi calon pekerja migran. Mereka juga memberikan pelatihan literasi bahasa Inggris dan Mandarin untuk para pekerja migran agar lebih mudah berkomunikasi dan meminimalisir penipuan kerja.

Pertamina EP juga memberikan pendampingan psikososial antara Purna PMI dan masyarakat dalam mencari solusi dari permasalahan yang pernah dialami pekerja migran. Mereka juga menyediakan aplikasi SAPA Migran sebagai layanan edukasi luring agar bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Warjos menjadi simbol harapan dan kesempatan baru bagi para purna migran untuk bangkit, berdaya, dan berkontribusi bagi masyarakat sekitar.

(dpu/dpu)