Penipuan Jemaah Haji RI di Makkah: Tanggapan Orang Arab yang Tak Manusiawi

by -18 Views

Para jemaah haji harus memiliki pengetahuan yang memadai agar terhindar dari penipuan seperti yang dialami oleh jemaah haji Indonesia dalam sejarah. Pada abad ke-19, jemaah haji Indonesia sering kali menjadi korban penipuan oleh penduduk asli Arab di Tanah Suci. Hal ini terjadi karena kebanyakan dari mereka kurang memahami bahasa Arab dan kurangnya pengetahuan tentang tata cara ibadah haji. Akibatnya, mereka mudah dipengaruhi dan dikerjai oleh masyarakat Arab setempat.

Kurangnya pengetahuan membuat para jemaah Indonesia rentan terhadap tindak penipuan yang dilakukan oleh warga Arab. Mereka sering diminta untuk melakukan ziarah tambahan, ritual tambahan, atau diminta memberikan uang tambahan untuk layanan yang sebenarnya disediakan secara gratis oleh pemerintah Arab Saudi. Disamping itu, penipuan juga terjadi dalam bentuk penitipan uang oleh orang Arab yang menyamar sebagai tokoh agama untuk memanfaatkan kebutuhan spiritual para jemaah.

Sejarawan dan pejabat Belanda pada masa itu juga mencatat bahwa para jemaah Indonesia mudah sekali dipengaruhi untuk mengikuti segala perintah tanpa mempertanyakan keabsahan dan kebenaran informasi yang diterima. Mereka bahkan disuruh membeli tiang Masjidil Haram dengan dalih rituah haji, padahal hal tersebut ternyata merupakan penipuan yang merugikan para jemaah.

Kasus penipuan terkait air zamzam juga pernah terjadi dimana jemaah Indonesia diminta membayar untuk mendapatkan air yang sebenarnya disediakan secara gratis. Semua kejadian ini menegaskan pentingnya para jemaah haji memiliki pengetahuan yang memadai tentang tata cara haji, bahasa Arab, serta informasi yang benar agar terhindar dari penipuan dan eksploitasi yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.

Source link