Harta Karun Raja Ampat: Rebutan Banyak Orang!

by -21 Views

Aktivitas pertambangan nikel di kawasan Raja Ampat, Papua, telah menjadi kontroversi karena dianggap mengancam ekosistem alam dan keindahan wisata di area tersebut. Presiden RI Prabowo Subianto telah resmi menghentikan secara permanen kegiatan pertambangan empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Berdasarkan sejarah, daya tarik Raja Ampat untuk hasil bumi telah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu. Sebelum kedatangan orang Eropa pada abad ke-16, kepulauan Raja Ampat menjadi area persaingan antara Sultan di Maluku, terutama dari Ternate dan Tidore, karena memiliki potensi hasil bumi seperti rempah-rempah, produk perkebunan, dan perikanan yang sangat berharga. Setelah berbagai persaingan, Kesultanan Tidore berhasil menguasai Raja Ampat sekitar abad ke-15 dan memanfaatkannya untuk kekayaan dan kesejahteraan dengan sektor perikanan dan rempah-rempah sebagai komoditas ekspor utama.

Selama masa kekuasaannya, Tidore menjadikan warga lokal sebagai budak untuk ekspansi ekonomi. Meskipun kepulauan Raja Ampat terus dimanfaatkan, riset Ekspedisi Tanah Papua (2008) menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil sumber daya alam yang dieksploitasi oleh Tidore dan warga lokal. Eksploitasi sumber daya alam di Raja Ampat baru terjadi secara besar-besaran pada abad ke-21 sekitar tahun 1930-an oleh pemerintah kolonial Belanda. Belanda mulai melihat potensi ekonomi di wilayah itu sehingga melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam, termasuk pengeboran minyak di Sorong pada tahun 1935. Sebelum itu, kekhawatiran terhadap wabah penyakit mematikan membuat Belanda dan negara-negara lain ogah untuk berdiam diri lama di Papua.

Hanya setelah kemajuan teknologi, barulah Belanda dan kolonial memulai eksplorasi ekonomi di Papua. Hal ini menunjukkan bahwa potensi ekonomi Papua baru benar-benar dimanfaatkan setelah penemuan berbagai harta karun terpendam. Kasus eksploitasi sumber daya alam di Raja Ampat menjadi pelajaran berharga untuk melestarikan lingkungan dan kekayaan alam yang ada di wilayah tersebut.

Source link