Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke Jepang pada Sabtu (20/9/2025) untuk memperkuat peran Indonesia di forum global dan mempromosikan inovasi, keberlanjutan, serta kerja sama internasional. Sejarah mencatat bahwa Presiden Indonesia sebelumnya juga sering berkunjung ke Jepang, menandakan hubungan yang erat antara kedua negara. Namun, ada satu cerita menarik yang jarang diketahui publik, yaitu kehadiran puluhan Yakuza yang mengawal ketat kunjungan Presiden pertama RI, Soekarno, pada tahun 1958. Kejadian ini terjadi saat Soekarno melakukan lawatan ke Jepang, di mana tim pengamanannya merasa was-was akibat ancaman serangan dari gerakan Permesta. Kolonel Sambas Atmadinata, anggota tim pengamanan Soekarno, kemudian menggunakan jalur pribadi dengan bantuan Yoshio Kodama, tokoh Yakuza, untuk menggerakkan para Yakuza menjaga keselamatan proklamator selama di Jepang. Meskipun tidak ada serangan langsung kepada presiden, situasi ancaman memang benar terjadi. Bahkan tokoh utama pemberontakan, Ventje Sumual, juga berada di Jepang saat itu. Bagaimanapun, atas dasar keamanan dalam negeri yang genting dan kabar Ibu Negara Fatmawati yang akan melahirkan, kunjungan Soekarno di Jepang pun dipangkas menjadi 13 hari dari rencana awal 18 hari. Selama kunjungan tersebut, pengawalan terhadap Soekarno sangat ketat, dengan polisi dan Yakuza bergabung menjaga keselamatan presiden.
Puluhan Yakuza Turun Gunung Kawal Ketat Soekarno di Jepang
