Sebuah tragedi besar terjadi di tambang batu bara Coalbrook, Afrika Selatan pada tanggal 21 Januari 1960. Ribuan pekerja tambang terjebak di kedalaman hampir 200 meter setelah longsor besar menghancurkan dinding tambang. Suara gemuruh yang terdengar sebelumnya mengabarkan bahaya, namun pekerja tetap bekerja karena takut dihukum oleh bos mereka. Meskipun ada desas-desus keresahan, para pekerja terus bekerja di bawah tanah hingga malapetaka benar-benar terjadi pada pukul 16.30.
Tragedi di tambang Coalbrook menjadi lembaran kelam dalam sejarah pertambangan dunia. Ratusan pekerja terjebak di dalam tambang, namun evakuasi segera dilakukan. Meskipun tim penyelamat berusaha mengebor dari atas, tidak ada ruang bernapas yang tersisa untuk para pekerja. Para pekerja ditemukan tertimbun hidup-hidup di dalam tanah penuh gas beracun.
Didapati bahwa tambang Coalbrook sebenarnya sudah seharusnya ditutup karena strukturnya rapuh. Meskipun demikian, perusahaan memutuskan untuk melanjutkan operasi tambang tanpa peralatan yang memadai karena harga batu bara melonjak. Kondisi inilah yang menyebabkan ratusan pekerja kehilangan nyawa mereka. Dan meskipun tragedi ini dianggap “kecelakaan kerja” oleh pengadilan, keluarga korban tidak menerima kompensasi atas kehilangan yang mereka alami.
