Hidup Lainey Morse bak peribahasa “sudah jatuh tertimpa tangga”. Dalam waktu bersamaan dia mendapat sederet musibah. Awalnya dia didiagnosa menderita autoimun yang membuatnya sakit-sakitan. Lalu, di waktu bersamaan dia juga harus berpisah dengan suaminya.
Dia pun sangat depresi. Harus hidup seorang diri melawan penyakit mematikan. Pada kondisi inilah perempuan asal Oregon, AS, memilih menghabiskan waktu bersama hewan peliharaannya. Bukan kucing atau anjing, melainkan kambing.
“Aku sangat depresi. Aku coba keluar setiap hari dan menghabiskan waktu dengan kambing-kambingku. Aku punya waktu khusus bersama kambing dan merasa lebih baik, lalu aku coba undang teman lain,” ujar Lainey seperti dilansir dari CNBC Internasional.
Kambing itu dibeli Lainey beberapa tahun sebelumnya. Awalnya hanya 2 ekor kambing. Namun, perlahan mulai beranak pinak. Semuanya mampu mengalihkan pikiran dan perasaan Lainey yang sedang luar biasa sedih.
Di masa-masa terpuruk itulah, perempuan berusia 51 tahun ini kedatangan temannya yang berprofesi sebagai instruktur yoga. Temannya ini hendak mengajak Lainey melakukan yoga supaya tubuhnya lebih sehat, stresnya hilang dan bisa menimbulkan rasa bahagia. Keduanya lantas melakukan yoga di kandang kambing.
Tak lupa keduanya juga mengambil gambar dan membagikannya ke media sosial. Tak disangka baru beberapa menit unggahan tersebut viral. Banyak orang penasaran soal kegiatan yoga di kandang kambing yang sangat unik. Banyak pula netizen yang menghubungi Lainey buat mencoba kelas yoga kambing.
Lainey pun heran sekaligus bingung. Dia hanya melakukan yoga secara pribadi dan tak membuka kelas apapun. Namun, akibat animo yang sangat besar, dia punya ide bisnis menarik.
Pada 2016, dia mengkomersilkan kegiatan yoga di kandang kambing miliknya. Kegiatan ini dilakukan lewat perusahaan besutan Lainey, Original Goat Yoga. Setelahnya bisnis terus berkembang dengan memanfaatkan Facebook sebagai promosi.
Tak butuh waktu lama, Lainey mengaku langsung memiliki ribuan orang mendaftar yoga kelas di peternakan kambingnya.
“Saya memiliki lebih dari 2.300 daftar tunggu dan menyadari kalau saya tidak bisa menampung 400 orang di peternakan untuk yoga. Saya kewalahan dan belajar mengaturnya,” tambah Lainey.
Bisnis yang terus berkembang membuat Lainey keluar dari pekerjaannya sebagai marketing di November 2017. Saat mengembangkan bisnisnya, berbagai tantangan dilalui Lainey, ia banyak dikritik aktivis hewan karena mengira memanfaatkan binatang untuk mengeruk keuntungan.
Alhasil, dia pun mengganti nama bisnisnya supaya tak disalahpahami. Sekaligus berupaya memuliakan kambing dengan memperbagus kandang dan memberi gizi terbaik.
Meski demikian, Lainey tidak merasa rugi. Toh, dia kini sudah memiliki pelanggan tak hanya dari Oregon tapi juga Jepang serta Australia. Dalam satu hari, ia membatasi maksimal 30 orang untuk sesi kelas yoga kambing. Untuk satu kali yoga setiap pelanggan dikenakan biaya US$ 35 atau sekitar Rp 486 ribuan.
Kambing untuk kelas yoga ini tak hanya berada di sekitar mereka tapi juga ikut lompat ke atas badan sampai sesi ‘berciuman’. Anak kambing yang berada di kelas yoga dianggap bisa membuat orang lebih bahagia serta sehat.
Bisnis ini lantas tak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga dompetnya. Sejak bisnis berlangsung, pada tahun pertama saja, Lainey bisa menghasilkan pendapatan US$ 160 ribu atau sekitar Rp 2,2 miliar. Kini omzet bisnisnya sudah berkali-kali lipat yang membuatnya menjadi miliarder dadakan.