Donald Trump Membela Orang yang Diniaya Rp 16 T dari Nipu

by -149 Views

Guo Wengui, seorang pengusaha yang pernah menjadi orang terkaya di China, mengadakan konferensi pers pada 20 November 2018 di New York untuk membahas kematian taipan Wang Jian. Guo Wengui dikenal dengan beberapa nama, seperti Kanton Ho Wan Kwok, Miles Guo, dan Miles Kwok. Ia adalah pemilik Beijing Zenith Holdings dan beberapa aset lainnya.

Namun, Guo Wengui sekarang terkena skandal karena terbukti sebagai penipu ulung. Ia mendapatkan kekayaannya dari tindakan penipuan yang dilakukannya. Awalnya, Guo benar-benar mencoba berbisnis untuk memperbaiki hidupnya. Ia berasal dari keluarga miskin dan percaya bahwa bisnis adalah cara untuk menjadi kaya.

Guo mulai berbisnis saat usianya 13 tahun, namun bisnisnya tidak bertahan lama karena ia ditahan oleh polisi. Penahanan itu terjadi setelah ia terbukti memberikan dukungan keuangan kepada mahasiswa selama Demonstrasi Tiananmen pada tahun 1989. Ia dipenjara selama 22 bulan.

Selama dipenjara, Guo bertemu dengan seorang narapidana yang mengubah hidupnya. Setelah bebas, narapidana tersebut mengajak Guo bekerja di perusahaan milik taipan Hongkong, Xia Ping. Dari situlah Guo belajar banyak tentang bisnis dan akhirnya memutuskan untuk memulai perusahaannya sendiri, yaitu Big Boss Furniture. Ia juga terlibat dalam proyek-proyek prestisius, seperti pembangunan gedung pencakar langit di kota Zhengzhou dan pusat perbelanjaan Pangu Plaza di Beijing.

Kesuksesan bisnis properti membuat Guo dikenal sebagai salah satu orang terkaya di China. Namun, otoritas China menuduhnya melakukan korupsi dan penipuan. Guo kemudian kabur dari China dan menetap di Amerika Serikat pada tahun 2014. Namanya dimasukkan dalam daftar buronan oleh kepolisian China.

Di Amerika Serikat, Guo memulai bisnis dari nol dengan menggunakan kekayaan yang ia bawa dari China. Dia memiliki banyak aset, termasuk kapal pesiar senilai US $ 37 juta dan rumah mewah di New Jersey. Namun, saat Presiden Donald Trump lengser, Guo menjadi target kepolisian dan akhirnya ditangkap atas tuduhan penipuan.

Pada 15 Maret 2023, Guo ditahan oleh kepolisian Amerika Serikat atas tuduhan penipuan. Dia dituduh menipu ribuan orang dengan mengajak mereka berinvestasi di perusahaan media miliknya, GTV. Namun, uang yang dikirimkan untuk investasi tersebut malah digunakan oleh Guo untuk membeli barang-barang mewah. Kini, Guo akan diadili atas kasus penipuan, pencucian uang, konspirasi, dan penipuan sekuritas. Seluruh harta miliknya telah disita dan dia jatuh ke dalam kebangkrutan.

Artikel ini ditulis oleh CNBC Indonesia pada tanggal (tanggal penerbitan artikel).