Jakarta, CNBC Indonesia – Startup logistik Deliveree menggunakan fitur kecerdasan buatan (AI) dalam menjalankan bisnisnya. Mulai dari pemilihan rute, penjadwalan cerdas, pelacakan dan pembaruan status terkini, media komunikasi, serta digitalisasi dokumen semuanya sudah dilakukan secara digital.
Country Manager Deliveree Indonesia Apoorvaa Agarwal mengatakan, Deliveree juga menerapkan sistem perutean dan penjadwalan cerdas berbasis AI, analisis prediktif untuk mengestimasi waktu kedatangan dan pengiriman.
Termasuk juga, pelacakan dan pembaruan status pengiriman secara real-time, sarana komunikasi 24 jam, antara pelanggan dengan pengemudi, vendor, dan tim CS Deliveree serta dokumentasi digital.
“Inovasi ini mengurangi jumlah truk yang beroperasi tanpa muatan, sehingga meningkatkan pendapatan para pengemudi/vendor. Sebagai hasilnya, pelanggan dapat menikmati ongkos kirim yang lebih rendah,” ujarnya, Kamis (28/3/2024).
Saat ini, Deliveree merangkul hampir 100.000 mitra pengemudi dan pengusaha truk di seluruh Asia Tenggara.
“Platform kami melayani dan menyelesaikan hampir 10.000 pengiriman menggunakan truk setiap harinya dan angka ini terus bertambah pesat. Kami juga memiliki lebih dari 30.000 pengemudi truk dan vendor truk yang aktif setiap bulannya, dan angka tersebut terus bertambah,” tutupnya
Dari sisi pendanaan, terakhir Deliveree mendapatkan pendanaan Seri C sebesar US$ 70 juta atau setara Rp 1,03 triliun dari Gobi Partners dan Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) Ventures.
Selain itu, investor existing Deliveree, yaitu Inspire Ventures, juga memberikan pendanaan sekitar US$ 39 juta atau sekitar Rp 577 miliar. Dengan demikian, total pendanaan yang terkumpul sebesar US$ 109 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,61 triliun.
[Gambas:Video CNBC]
(ayh/ayh)