Suatu rumah di kawasan Pecenongan, sebelah utara Istana Merdeka pernah menjadi pusat perhatian makhluk tak kasat mata. Kisah itu terjadi pada minggu terakhir bulan Juli 1868 di rumah Mr. E, seorang orang Eropa kaya raya. Setiap malam, suara siulan misterius terdengar hingga ke luar rumah, mengganggu para penghuni rumah dan membuat bulu kuduk merinding.
Kejadian itu membuat banyak orang penasaran dan ramai berkumpul di depan rumah Mr. E. Mereka pun menjadi saksi ketika suara siulan terdengar di malam hari, disertai dengan suara ketukan dan benda jatuh. Meskipun banyak yang tidak percaya, namun semakin banyak orang yang menyaksikan kejadian itu.
Dukun turun tangan untuk mengungkap misteri itu dan mengatakan bahwa hantu itu berasal dari arwah Mr. C, yang baru saja meninggal. Mr. C adalah teman kaya raya Mr. E yang ingin balas dendam karena pernah berselisih dengannya.
Mr. E merasa tersinggung atas dugaan bahwa ia sengaja menciptakan keramaian rumah berhantu. Tak tahan dengan tuduhan itu, ia marah dan menyerang orang-orang dengan pedang. Polisi pun datang untuk menghentikan aksi Mr. E dan mengatur situasi agar tidak berlarut-larut.
Cerita tentang rumah berhantu di dekat Istana Gambir pun perlahan menghilang setelah polisi melarang orang berkumpul di sekitar rumah itu. Tapi kejadian itu tetap meninggalkan misteri yang tak terpecahkan.