Jakarta, CNBC Indonesia – Intelijen adalah dunia yang beroperasi secara rahasia. Untuk mendapatkan informasi, lembaga intelijen biasanya menugaskan agen khusus yang melakukan kegiatan menyamar. Salah satu contohnya adalah Arnon Milchan.
Arnon Milchan adalah seorang pengusaha asal Israel. Namun, ternyata ia juga diam-diam menjadi agen intelijen. Dalam dunia bisnis, Arnon Milchan dikenal sebagai pebisnis film di Hollywood, yang merupakan jagat sinema terbesar di dunia. Sejak terjun di Hollywood pada tahun 1977, ketika usianya 33 tahun, Arnon Milchan berhasil memproduksi lebih dari 120 film di bawah rumah produksi miliknya, yaitu New Regency Enterprises. Beberapa film yang diproduksinya berhasil meraih nominasi dan bahkan memenangkan penghargaan Oscar. Karena kesuksesannya di industri film, Arnon Milchan dianggap sebagai produser film yang paling berpengaruh di Hollywood.
Dengan kesuksesannya di Hollywood, Arnon Milchan berhasil membangun kekayaan dan mencatatkan dirinya sebagai seorang pengusaha sukses asal Israel. Menurut majalah Forbes pada tahun 2023, Arnon Milchan memiliki kekayaan sebesar US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 50,2 triliun dan menempati peringkat 922 dari orang terkaya di dunia. Namun, perjalanan karirnya juga tidak lepas dari kontroversi, salah satunya adalah tuduhan keterlibatan dalam pengiriman senjata ilegal dari Amerika Serikat ke Israel.
Tuduhan ini muncul berdasarkan kesaksian Richard K. Smyth dalam kasus pengiriman senjata ilegal. Smyth mengaku telah mengirimkan 800 suku cadang pembuatan senjata nuklir ke perusahaan bernama Heli Trading Co yang dimiliki oleh Arnon Milchan. Arnon Milchan meminta suku cadang tersebut untuk mengembangkan sistem pertahanan militer Israel. Namun, saat kabar ini mencuat pada akhir tahun 1980-an, Arnon Milchan membantah tuduhan tersebut. Meskipun demikian, kasus ini segera terlupakan. Namun, buku yang ditulis oleh Meir Doron dan Joseph Gelman pada tahun 2011 menghidupkan kembali isu ini.
Menurut laporan The Guardian, Arnon Milchan mulai terlibat dalam kegiatan intelijen setelah direkrut oleh organisasi rahasia yang dipimpin oleh Presiden Israel, Shimon Peres, setelah lulus kuliah pada tahun 1960-an. Tugasnya sebagai agen intelijen adalah melakukan penyelidikan dan menyelundupkan senjata untuk kepentingan pertahanan militer Israel. Selama menjadi agen intelijen, Arnon Milchan mengoperasikan 30 perusahaan di 17 negara berbeda dan berhasil menjalin kesepakatan senjata rahasia bernilai ratusan juta dolar. Semua kegiatan ini dilakukan secara rahasia dan hanya sedikit orang yang mengetahui pergerakan Arnon Milchan. Bagi dunia luar, ia hanya dikenal sebagai pengusaha film.
Sebagai agen intelijen, Arnon Milchan juga mengungkapkan bahwa ia hampir tertangkap pada tahun 1980-an ketika diketahui telah mengirimkan alat pemicu nuklir dari California ke Israel untuk pembuatan rudal. Namun, beruntung ia berhasil lolos dari penyelidikan dan mendapatkan pengampunan dari Presiden Ronald Reagan.
Tugas Arnon Milchan sebagai agen intelijen berakhir pada tahun 1986 setelah 26 tahun bertugas. Selama 20 tahun menjadi agen intelijen, ia merasa bahagia dapat menjalani peran sebagai agen rahasia. Saat ini, Arnon Milchan adalah satu-satunya orang di dunia yang mengaku pernah menjadi agen intelijen. Meskipun begitu, dalam 20 tahun menjadi agen intelijen, ia juga berperan dalam pengembangan sistem pertahanan Israel pada abad ke-20, yang bertujuan untuk melawan serangan musuh dan bertahan dari ancaman pihak Palestina.